Bunda Helen yang Budiman,
Saya sudah lama sekali tidak bertemu temen-teman SD saya dan ada rasa kangen yang saya sering rasakan ketika mengingat mereka. Dalam waktu dekat ini ingin sekali mengadakan reuni SD tapi yang menjadi ganjalan adalah
saya saat ini menjalani profesi sebagai tukang sulap sementara profesi teman-teman yang lain begitu mentereng ada yang buka salon, pegawai negri, pegawai bank. Duh saya minder Bunda...
Tamy, gorontalo
Ananda Tamy yang sedang kangen,
sebelumnya saya luruskan mungkin penggunaan kata budiman bisa diganti dengan budi wati atau kalau merasa janggal bisa diganti dengan -yang baik budi- rasanya kok seperti laki-laki kalo disebut budiman.
Mengenai perihal masalah yang Ananda hadapi bunda rasa niat tulus Ananda patut segera direalisasikan karena pasti teman-teman yang lainpun sekiranya juga kangen untuk bisa berkumpul.
mengenai profesi setiap manusia itu lahir di bumi sudah dengan sekotak rejekinya tugas kita tinggal menjemput rejeki itu dengan cara yang terbaik menurut kita. dan apapun caranya tidak ada yang salah asal masih dijalan yang tidak di haramkan oleh agama dan negara.
Jadi pemain sulap adalah sesuatu yang mulia karena dengan mempersembahkan trick sulap kepada orang banyak Ananda sudah menghibur banyak orang. Bila di tekuni dengan baik dan di jaga benar-benar sulap bisa juga menjadi profesi yang bisa disejajarkan dengan profesi lain kok.
Semua hal bila ditekuni dengan serius pasti bisa berbuah baik....
Justru ketika Ananda mulai meragukan profesi yang Ananda tekuni berarti Ananda sudah meletakkan label negatif pada profesi Ananda sendiri dan itu tidak baik adanya. Karena di waktu kedepan Ananda akan menjalankan profesi ini dengan terpaksa dan keterpaksaan akan menjauhkan kita dari sikap profesional. Padahal orang-orang yang bisa menjemput rejeki dengan baik (baca: sukses, kaya, berhasil) biasanya adalah orang-orang yang menjalankan profesinya dengan profesionalitas tinggi, ketekunan yang mantap dan penuh dengan rasa bangga, apapun itu profesinya.
Jadi selamat bertemu dengan teman-teman tercinta dan selamat membuat teman-teman bangga dengan profesi yang Ananda pilih saat ini.
Selamat ber reuni ria.
Tamy, gorontalo
Ananda Tamy yang sedang kangen,
sebelumnya saya luruskan mungkin penggunaan kata budiman bisa diganti dengan budi wati atau kalau merasa janggal bisa diganti dengan -yang baik budi- rasanya kok seperti laki-laki kalo disebut budiman.
Mengenai perihal masalah yang Ananda hadapi bunda rasa niat tulus Ananda patut segera direalisasikan karena pasti teman-teman yang lainpun sekiranya juga kangen untuk bisa berkumpul.
mengenai profesi setiap manusia itu lahir di bumi sudah dengan sekotak rejekinya tugas kita tinggal menjemput rejeki itu dengan cara yang terbaik menurut kita. dan apapun caranya tidak ada yang salah asal masih dijalan yang tidak di haramkan oleh agama dan negara.
Jadi pemain sulap adalah sesuatu yang mulia karena dengan mempersembahkan trick sulap kepada orang banyak Ananda sudah menghibur banyak orang. Bila di tekuni dengan baik dan di jaga benar-benar sulap bisa juga menjadi profesi yang bisa disejajarkan dengan profesi lain kok.
Semua hal bila ditekuni dengan serius pasti bisa berbuah baik....
Justru ketika Ananda mulai meragukan profesi yang Ananda tekuni berarti Ananda sudah meletakkan label negatif pada profesi Ananda sendiri dan itu tidak baik adanya. Karena di waktu kedepan Ananda akan menjalankan profesi ini dengan terpaksa dan keterpaksaan akan menjauhkan kita dari sikap profesional. Padahal orang-orang yang bisa menjemput rejeki dengan baik (baca: sukses, kaya, berhasil) biasanya adalah orang-orang yang menjalankan profesinya dengan profesionalitas tinggi, ketekunan yang mantap dan penuh dengan rasa bangga, apapun itu profesinya.
Jadi selamat bertemu dengan teman-teman tercinta dan selamat membuat teman-teman bangga dengan profesi yang Ananda pilih saat ini.
Selamat ber reuni ria.
No comments:
Post a Comment