Kapling Gue

Kita nggak boleh masuk ke templenya gak tau kenapa tapi kalo ke bangunan-bangunan lainnya boleh sayang bangunan yang paling gede lagi direnovasi. Tempatnya sejuk damai dan tenang dan yang pasti bersih banget sampai ke jalan-jalan di sekitar situ.

Kata Ana, mungkin karena disana penganut Budha yang taat maka mereka berfikir berkali2 untuk berbuat yang tidak baik. Karena di agama mereka meyakini adanya hukum karma bahwa semua perbuatan pasti ada karmanya. bagus juga efek hukum karma di sini. Semua jadi terjaga, bersih tingkat kriminalitas rendah dan disiplin. Walopun kata orang-orang Bangkok kehidupan di Chiang mai too slow, mungkin kalo di indonesia seperti perbandingan antara Jakarta yang begitu cepat dengan Solo atau Jogja yang ritme kehidupannya masih pelan.

Di deket Temple kita jalan kaki menyusuri terotoar yang bersih banget itu. nggak sengaja di tengah jalan nemu selebaran bergambar Boro budur...kira-kirang ngomong apa ya ada yang tau? Kita harus balik ke hotel jam 1 siang karena tadi pagi kita udah booking perjalanan ke Doi sutep "a must see Temple in chiang Mai" gitu kata orang sono. Pokoknya perjalanan kali ini walo cuma berdua tapi cukup padat dan menyenangkan semua berkat kecekatanan klien gw Ana Agustriana. Pas lai jalan menuju lokasi berikutnya yaitu Three King monumen kita nemu trevel agent.

Jadi inget bahwa kita nggak bisa ke Doi Inthanon (the highest spot in Thailand) karena kalo mau ke sana kita harus seharian penuh padahal besok kita harus check in pesawat untuk pulang jam 4 sore. Sedangkan jadwal tour dai pihak Hotel mengharuskan kita untuk pergi dari jam 8 pagi sampai jam 5 baru balik ke hotel. Jadi gak mungkin kita ikut rombongan tour hotel.

Ya pas lagi jalan begitu lihat trevel agent kita langsung booking perjalanan untuk besok. i trevel agent pun tetep kita harus meluangkan waktu seharian penuh. Kecuali, kita mau privat perginya berua aja. Walopun aga mahal dikit kita akhirnya booking yang privat. soalnya nggak tau lagi kapan sempet ke Chiang mai. Kita booking untuk berangkat jam 8 pagi dan pulang langsung ke bandara sebelum jam 4. Yes!

Setelah mampir ke three King Monumen langsung naik tuk-tuk ke Hotel untuk perjalanan berikutnya ke Doi sutep.

Kita berangkat jam setengah dua satu rombongan ada 1 cewe orang korea sepasang orang irlandia dan sepasang ibu dan anak dari Singapura. plus 1 driver dan 1 tour guide yang cerewtnya minta ampun hampir nggak pernah berhenti ngomong selama perjalanan apapun dia omongin lumayan sih perjalanan jadi nggak sepi dan terhibur dengan omongannya yang pake ingris logat setempat. jadi ada beberapa kalimat yang kadang ga ketangkep maksudnya. hehe

Sekitar satu jam kita sampai ke doi sutep di Doi sutep kita punya 2 tujuan yaitu ke temple dan ke monk village perkampungan orang-orang desa tradisional mirip suku badui kalo di indonesia.
Pertama kita ke Kuil dulu letaknya di ujung bukit. Doi artinya Gunung. jadi memang tempel ini letaknya di ujung gunung ada dua pilihan mau naik Lift atau mau jalan kaki kalo mau jalan kaki kita harus menaiki 300 anak tangga kalo mau naik lift cukup membayar 20 baht saja. Jadi kta memilih naik liift aja biar gak cape. Setelah puas keliling-keliling di temple yang terlihat agung itu kita turun naik tangga untuk perjalanan berikutnya ke monk Vilage.